Tips Menjual Rumah Saat Kondisi Buyer’s Market

3 September 2021
5 menit
Buyer's market

Penampilan rumah yang menarik dan kerja keras menjadi kunci sukses menjual rumah dalam kondisi Buyer’s Market.

Penyajian listing yang menarik akan menjadi faktor pembeda yang membuat rumah Anda menonjol diantara rumah-rumah lainnya. Ini adalah cara utama untuk menarik perhatian calon pembeli serius, selain menurunkan harga tentunya. Semakin Anda serius dalam mempertajam pemasaran makin bagus pula hasilnya.

Singkat mengenai Buyer’s Market

Buyer’s Market adalah kondisi dimana ketersediaan barang melebihi permintaan. Dalam dunia properti, artinya banyak rumah yang dijual sementara niat pembelian rumah menyusut. Kondisi ini tentunya akan memberikan posisi tawar yang lebih tinggi kepada para calon pembeli serius karena mereka memiliki pilihan yang lebih banyak, dan pasar yang akan menyesuaikan ke permintaan mereka.

Dalam kondisi Buyer’s Market, harga rumah menurun dan penjualan akan memakan waktu lebih lama. Ini disebabkan penjual rumah yang akan saling berkompetisi untuk menarik perhatian pembeli. Dan pada umumnya menurunkan harga jual adalah hal pertama yang dilakukan. Penjual juga akan lebih terbuka untuk bernegosiasi dengan pembeli yang dinilai serius.

Berikut adalah tips efektif yang terjangkau untuk membuat rumah Anda menjadi perhatian pembeli.

1. Memberikan Penyajian Visual yang Bagus

Foto rumah yang menarik menjadi senjata utama untuk memasarkan rumah yang dijual. Jika Anda memiliki kenalan yang ahli di bidang fotografi, mungkin ini saatnya untuk meminta bantuan mereka. Atau Anda bisa menyewa jasa profesional untuk memastikan rumah Anda ditampilkan dengan optimal di tempat Anda beriklan.

Pastikan foto rumah Anda menampilkan tampak depan rumah dengan pencahayaan yang menarik. Jangan lupa juga untuk menonjolkan fitur unik di rumah Anda seperti pemandangan yang bagus dari teras atau ruang kantor untuk masa Work From Home.

2. Buat Virtual Tour

Untuk Anda yang lumayan fasih dengan teknologi, pertimbangkan membuat video untuk rumah Anda. Virtual Tour dapat menjadi pengganti kunjungan ke rumah yang mudah diakses secara online, dan para calon pembeli bisa mendapatkan gambaran menyeluruh tentang rumah Anda. Jika budget Anda memnungkinkan, sewa drone untuk mengambil video rumah Anda dari ketinggian. Presentasi yang menarik ini tentu saja akan menjadi pembeda bagi rumah Anda.

Gunakan media sosial untuk mempromosikan rumah Anda dan menjawab pertanyaan calon pembeli yang serius. Selalu pikirkan cara-cara kreatif dan baru untuk menyajikan rumah Anda untuk menarik pembeli.

3. Pasang Spanduk “Dijual”

Anda mungkin merasa tips ini sudah pasti akan dilakukan. Tapi jangan kaget khususnya di Indonesia, menjual rumah memiliki konotasi sosial yang kurang diinginkan dan banyak penjual rumah yang merasa malu untuk memasang spanduk semacam ini.

Penting untuk memasang spanduk “Dijual” ini. Selain untuk menarik calon pembeli yang lalu lalang di lokasi rumah Anda, ini akan mempermudah calon pembeli yang memutuskan untuk mencari dan melihat rumah Anda secara fisik. Jangan lupa untuk menyertakan nomor telepon yang bisa dihubungi supaya calon pembeli lebih mudah untuk bertanya-tanya.

4. Buat Copywriting Iklan yang Bagus

Setelah Anda berhasil membuat calok pembeli melirik atau meng-klik iklan Anda, teruskan dengan penjabaran rumah dijual Anda yang persuasif.

Pastikan semua informasi utama rumah Anda tertera, misalnya jumlah kamar tidur dan kamar mandi dan luas tanah dan bangunan. Sampaikan juga mengenai fasilitas umum dan lingkungan di sekitar rumah Anda misalnya sekolah, pusat perbelanjaan, tempat rekreasi dan juga akses jalan tol. Setelah itu bahas juga tentang fitur unik dari rumah Anda. Pastikan tidak ada kesalahan penulisan kata supaya iklan Anda terlihat profesional dan serius.

5. Buat Brosur

Jika Anda menggunakan jasa kantor pemasaran, biasanya mereka yang akan menyiapkan ini untuk Anda. Namun jika Anda pemilik rumah yang menjual langsung, gunakan copywriting yang sudah Anda siapkan tadi untuk memperkaya informasi yang disampaikan. Anda dapat menitipkan brosur ini di tempat umum sekitar misalnya kafe dan restoran atau jika Anda lebih rajin, distribusikan ke kotak surat rumah sekitar. Siapa tahu pemilik rumah itu sedang mencari rumah baru atau kenal dengan yang sedang hunting.

6. Sediakan Waktu untuk “Open House”

Mungkin sedikit berbeda dengan konsep open house di luar negeri untuk pasar realtor yang matang. Luangkan waktu untuk membuka pintu rumah dijual Anda dan duduk santai di pekarangan atau tempat yang terlihat dari jalan. Pilihlah waktu dimana jalan di depan rumah Anda banyak dilalui orang misalnya jam pulang kerja atau jam makan siang. Pastikan bel rumah juga mudah ditemukan. Jangan kaget kalau tiba-tiba ada yang berkunjung untuk bertanya karena melihat ada orang yang hadir.

7. Beriklan Secara Luas

Seperti hal nya produk dagangan lain, semakin banyak “toko” yang menjual produk Anda, semakin besar kemungkinan menemukan pembeli yang cocok. Jangan ragu untuk menebarkan listing Anda melalui website properti di Indonesia seperti Rumah.com, Rumah123, 99.co, dan sebagainya. Hubungi juga jasa agen professional seperti RayWhite, Re/Max, ERA Indonesia, Century21, Promex, Xavier Marks dan lainnya. Mereka akan membantu memasarkan rumah Anda dengan efektif jika Anda memiliki kesibukan lain.

Menjual rumah dalam kondisi Buyer’s Market membutuhkan usaha ekstra. Anda harus memasarkan rumah dengan efektif dan profesional, serta mencoba semua cara untuk menarik perhatian pembeli. Meskipun kontrol pasar sedang tidak di tangan penjual, tetap memiliki kontrol atas seberapa keras Anda berusaha untuk menonjol dari persaingan.