Siapkan Keuangan Agar KPR Diterima dengan Cara Ini!
5 menit
Program KPR memang dirancang oleh pemerintah untuk memudahkan siapa saja memiliki rumah. Namun, program ini berhubungan dengan uang yang nilainya tidak sedikit, mulai dari puluhan, ratusan juta, hingga miliaran rupiah. Karena itu, penting bagi calon nasabah untuk menjaga kondisi finansialnya tetap prima agar pengajuan KPR tidak ditolak.
Keuangan sebagai persiapan KPR rumah paling utama tidak bisa diselesaikan dalam waktu satu atau dua hari saja. Anda perlu menatap finansial dengan baik demi lancarnya KPR yang ingin diajukan. Bagaimana caranya? Simak tips-tips penting berikut ini!
1. Siapkan DP Sesuai Nilai yang Diminta Bank
Salah satu penyebab yang seringkali jadi penghambat KPR adalah dana perantara yang tidak mencukupi. Jumlah DP yang disyaratkan biasanya berbeda-beda, tergantung kebijakan bank tempat Anda mengajukan KPR. Namun, nilainya biasanya berkisar antara 10-30% dari total harga rumah.
2. Jika Ada Cicilan, Lunasi
Hal lain terkait keuangan yang juga harus Anda pastikan adalah catatan kredit di bank. Semua riwayat peminjaman baik yang diajukan kepada bank maupun lembaga keuangan lainnya akan tercatat di Bank Indonesia. Kalau saat BI checking pihak bank menemukan adanya tunggakan cicilan atau kredit yang macet, KPR bisa langsung ditolak. Karena itu, pastikan catatan kredit Anda sudah bersih sebelum memasukkan berkas pengajuan ke bank.
3. Miliki Tingkat Penghasilan yang Disyaratkan oleh Bank
Verifikasi KPR juga akan dilihat dari berapa besar penghasilan yang dimiliki oleh calon nasabah. Jumlah penghasilan akan disesuaikan dengan tenor serta besaran cicilan yang harus dibayar setiap bulannya. Kalau nilai cicilan lebih besar dari 30% penghasilan calon nasabah, sudah pasti kredit akan ditolak.
Pertimbangan penghasilan ini dilakukan oleh bank untuk memastikan nasabah mampu membayar cicilan tanpa mengalami kesulitan keuangan. Dengan begitu, risiko kredit macet dapat diminimalisasi.
Bagi yang sudah menikah, ada sistem joint income yang bisa Anda pilih. Dengan sistem ini, jumlah penghasilan suami dan istri akan digabungkan. Dengan begitu, nilai cicilan dan tenor yang diberikan akan lebih ringan.
4. Perhatikan Biaya Tambahan
Perlu diketahui bahwa selain biaya DP dan cicilan, Anda masih harus mengeluarkan dana lebih untuk keperluan lain mulai dari biaya appraisal, asuransi kebakaran, biaya provisi, hingga notaris. Semuanya akan dibebankan kepada calon nasabah di luar uang DP dan uang cicilan bulanan.
Karena itu, selain menyiapkan DP, pastikan Anda memiliki dana tambahan sebesar minimal 20% lagi. Dengan begitu, Anda tidak perlu kebingungan lagi saat persiapan akad KPR.
5. Perbaiki Budgeting Bulanan Anda
Ketika Anda mengajukan KPR, artinya Anda sudah siap dengan cicilan bulanan yang harus dibayar. Pengeluaran Anda tidak akan sama lagi dengan sebelumnya. Karena itu, Anda harus membuat alokasi dana yang baru dengan memasukkan cicilan KPR ke dalamnya.
Saat penyusunan ulang alokasi dana, Anda mungkin akan menemukan pengeluaran-pengeluaran yang sebenarnya tidak begitu penting. Ini adalah kesempatan Anda untuk memperbaikinya. Dengan menyingkirkan biaya-biaya semacam ini, kondisi keuangan Anda akan lebih prima saat pengajuan KPR. Pembayaran cicilan bulanan pun nantinya akan lebih lancar dan terjamin dengan pengelolaan keuangan yang baik.
KPR sebenarnya bukan satu-satunya cara untuk membeli rumah sendiri. Ada berbagai opsi yang bisa dipilih termasuk skema rent-to-own. Membeli rumah dengan sistem sewa ke milik ini memang masih tergolong baru di Indonesia. Namun, sudah banyak orang yang berhasil memiliki hunian impian dengan skema ini di luar negeri.
Bagi Anda yang ingin beli rumah tetapi terhambat saat pengajuan KPR, rent-to-own bisa jadi solusi terbaik yang Anda butuhkan. Hubungi TapHomes sekarang juga untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Siap memiliki rumah dengan skema rent-to-own?