5 Profesi Berpenghasilan Tinggi yang Masih Dipandang Sebelah Mata oleh Bank

16 Maret 2021
5 menit

Bank umumnya menetapkan kriteria tertentu sebelum memberikan pinjaman kepada nasabah, misalnya histori kredit dan pekerjaan yang bersangkutan. Histori kredit artinya status lancar tidaknya pembayaran pada pinjaman yang lalu. Sementara itu, pekerjaan berkaitan erat dengan profesi dan penghasilan kamu sebagai calon nasabah.

Ya, profesi memang masih jadi syarat utama kelayakan pengajuan kredit, baik itu kredit untuk beli rumah ataupun keperluan lainnya. Sayangnya, tidak sedikit profesi yang dipandang sebelah mata oleh bank karena dianggap kurang bonafide, padahal nominal penghasilannya tak main-main, lho. Profesi apa sajakah itu?

1. Content Creator

Content Creator

Content creator adalah jenis profesi baru yang sedang jadi tren dalam beberapa tahun terakhir. Kreator konten ini biasanya membuat karya berupa video, audio, animasi, artikel, infografis, social media post, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Selain banyak dilirik milenial karena menjanjikan jam kerja yang fleksibel, bayaran sebagai seorang content creator ini juga lumayan tinggi, lho. Kamu bisa dapat puluhan atau bahkan ratusan juta dalam sebulan dengan gampang!

Sayangnya, bank masih sering menolak pengajuan pinjaman dari nasabah yang berprofesi sebagai content creator karena dianggap kurang “mapan” dan riskan mengalami kredit macet. Hmm…

2. Gamer Profesional

Gamer Profesional

Sering dianggap main-main dan menghabiskan waktu seharian di depan laptop, ternyata gamer profesional juga merupakan salah satu profesi berpenghasilan fantastis! Seperti dilansir dari Ready Esports, seorang gamer pro bisa meraup penghasilan antara Rp300 juta hingga Rp13 miliar per tahunnya. Nominal sebanyak itu bahkan bisa diperoleh tanpa harus ngantor atau meninggalkan rumah.

Sayangnya, angka sebesar itu ternyata masih belum cukup meyakinkan bank untuk memberikan pinjaman kepada para gamer profesional, terutama pinjaman untuk bisa memiliki rumah impian. Ya, bank umumnya masih menolak pengajuan kredit dari para gamer karena profesi freelancing semacam ini dianggap kurang menjanjikan.

3. Pekerja Seni

Pekerja Seni

Kamu pekerja seni yang berencana mengajukan pinjaman ke bank untuk membeli rumah idaman? Siap-siap bersabar ya, sebab seniman termasuk salah satu profesi yang kerap dilihat sebelah mata oleh bank, lho.

Ya, seniman seperti penyanyi, aktor, musisi, dan sebagainya memang seringnya dinilai punya pendapatan yang tak menentu. Di satu waktu bisa punya penghasilan melimpah, tetapi di lain waktu bisa kering kerontang tak ada order sehingga cicilan kredit berisiko menunggak.

4. Copywriter

Copywriter

“Apa itu copywriter? Apa tugasnya? Berapa penghasilannya?” mungkin itu yang ada di pikiran surveyor bank saat melakukan BI Checking pada profil calon nasabah yang berprofesi sebagai copywriter.

Tak seperti pegawai kantoran yang menerima gaji tetap tiap bulannya, copywriter memang cenderung dianggap sebagai nasabah yang kurang menjanjikan di mata bank. Alasannya tentu saja karena profesi ini kurang familier dan tidak menjanjikan kelancaran finansial.

Wah, padahal menurut Flex Jobs, copywriter ini termasuk salah satu pekerjaan freelancing yang penghasilannya sangat menggiurkan, lho. Seorang copywriter bisa dibayar per jam atau per proyek yang ia kerjakan. Nominalnya pun nggak bisa dibilang sedikit, bisa mencapai Rp500 ribu per jam!

5. Internet Marketer

Internet Marketer

Para internet marketer yang punya keinginan memiliki rumah idaman sepertinya harus sedikit bersabar, sebab profesi berbasis digital ini masih kerap dilirik negatif oleh bank, apalagi kalau statusmu adalah internet marketer freelance.

Bank memang agak alot memberikan pinjaman kepada internet marketer karena profesi ini dianggap kurang mapan dan tak punya penghasilan pasti. Wah, seandainya pihak bank tahu kalau rate para internet marketer ini tak main-main nominalnya.

Meski sedikit sulit untuk mendapat kredit dari bank, bukan berarti profesi di atas nggak punya kesempatan sama sekali untuk mengajukan pinjaman, ya. Asal memberikan informasi dan data yang valid, pengajuan kreditmu untuk beli rumah impian bisa saja disetujui, kok.

Nah, alternatif buat kamu yang kesulitan mengumpulkan DP untuk beli rumah atau karena KPR tak kunjung diproses bank adalah dengan memanfaatkan layanan TapHomes. TapHomes bisa jadi solusi cerdas buat para milenial Indonesia yang kesulitan memiliki rumah pribadi karena alasan-alasan di atas.

Dengan sistem rent-to-own, kamu bisa punya rumah ideal dan nyaman di lokasi strategis dengan skema yang mudah dan biaya cicilan yang terjangkau. Yuk, wujudkan impian tinggal di rumah idaman bersama TapHomes sekarang!